[Marinir] (no subject)
Hong Gie
ouwehoer at centrin.net.id
Fri Feb 27 17:28:29 CET 2004
----- Original Message -----
From: "BDG Kusumo" <bdgkusumo at volny.cz>
To: "National" <National at mail2.factsoft.de>
Sent: Friday, February 27, 2004 2:46 PM
Subject: [Nasional] Fw: Kapolda GAM Aceh Besar Menyerah
-----------------------------------------------------------------------
Mailing List "NASIONAL"
-----------------------------------------------------------------------
----- Original Message -----
From: HKSIS
To: Undisclosed-Recipient:;
Sent: Friday, February 27, 2004 2:51 AM
Subject: Kapolda GAM Aceh Besar Menyerah
http://www.suarapembaruan.com/News/2004/02/26/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY
Kapolda GAM Aceh Besar Menyerah
BANDA ACEH - Kapolda GAM Aceh Besar, Abdul Wahab (28) menyerahkan diri ke
aparat TNI di kawasan Biluy, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, Rabu (25/2)
pukul 09.00 WIB.
Demikian dikatakan Dandim O101 Aceh Besar, Djoko Warsito kepada wartawan
dalam jumpa pers di Makodim setempat, Rabu (25/2) petang.
Penyerahan diri Kapolda GAM Abdul Wahab bersama sepucuk senjata AK 56 dan 27
butir amunisi AK 56, berlangsung di Kecamatan Darul Kamal, setelah
sebelumnya yang bersangkutan melakukan kontak telepon dengan seorang perwira
di Kodam. "Dia menyerah atas kesadarab sendiri," kata Dandim.
Proses penyerahan petinggi GAM itu terjadi pada pukul 09.00 Wib. Dia
dijempat oleh 13 pasukan TNI di kawasan pergunungan air panas. Setelah itu,
dia dibawa pulang ke rumah untuk mandi dan selanjutnya dibawa ke Kodim.
Abdul Wahab kepada wartawan di Makodim menyebutkan, dirinya menyerah atas
saran Letkol Sutiyo Santoso selaku Pabandia Bintal Kodam Iskandar Muda. Dia
berbicara dengan Sutiyo melalui telepon, yang nomornya diberikan oleh
keluarganya.
"Atas saran dan jaminan perwira itu, saya menyerah karena perjuangan GAM
saat ini sudah jauh melenceng. Saya ingin bergabung ke NKRI dan ingin
membangun Aceh kearah yang lebih baik dimasa mendatang," katanya.
Diakui, pada Selasa (24/2) malam, dia melarikan diri dari kelompok GAM
dengan membawa sepucuk senjata milik pemberontak sebagai tanda dia
betul-betul ingin menyerah. Abdul Wahab masuk GAM pada tahun 2000 dan
bertugas sebagai tentara.
"Sebutan Kapolda hanya sebagai sandi dan bukan merupakan jabatan. Kapolda
dijabat oleh Udin," akunya.
Namun sejumlah sumber yang layak dipercaya mengatakan, yang bersangkutan
memang menjabat Kapolda. Selama aktif di GAM, ia sempat kabur ke Pulau Jawa
guna melarikan diri dari GAM. Namun pada awal 2003, dia kembali ke Aceh
untuk bergabung dengan GAM kembali.
"Saya masuk GAM karena frustasi atas meninggalnya ibu kandung saya. Selama
di GAM dalam status darurat militer, saya sempat terlibat baku tembak dengan
pasukan TNI/Polri beberapa kali, namun selalu dapat lari dari serangan
aparat," katanya.
Atas penyerahan diri tersebut, Dandim Aceh Besar berjanji mengupayakan
amnesti baginya setelah diproses sesuai aturan yang berlaku. Dandim
berharap. dengan penyerahan diri dia kondisi Aceh Besar akan cepat aman.
Perakit Bom Ditangkap
Sementara itu di Aceh Utara seorang perakit bom Fitri Adi (20) dari kelompok
GAM berhasil ditangkap pasukan TNI dalam sebuah operasi di Desa Bunot,
Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.
Dansatgaspen Koops TNI Letkol CAJ Asep Sapari kepada Pembaruan, Rabu malam
saat dikonfirmasi via telpon di Lhokseumawe mengatakan, penangkapan pelaku
perakit dan peledak bom di sejumlah tempat dalam wilayah Kabupaten Aceh
Utara itu atas informasi masyarakat. "Para tersangka berhasil kami tangkap
tanpa perlawanan. Kini mereka diamankan di Markas Koramil 05/SLB di Aceh
Utara," katanya.
Sementara itu dalam pelaksanaan operasi keamanan yang dilakukan aparat TNI
sepanjang, Rabu kemaren, terjadi beberapa kali kontak tembak antara pasukan
TNI dengan GAM, di Kecamatan Madat, Aceh Timur.
Dalam insiden tersebut, dua pasukan GAM dilaporkan tewas, yakni Miftah (37)
dan Sulaiman (28), dari tangan korban aparat menyita satu pucuk senjata
jenis pistol, sebuah megazen pistol, dan tujuh butir amunisi serta dua
lembar bendera GAM.
Di Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, dua anggota GAM juga tewas baku
tembak dengan TNI, yakni Budi Faisal dan Mukhtar. Dari kedua korban, aparat
menyita satu pucuk senjata api laras panjang jenis AK 56, popor lipat,
sebuah magazen AK, dan 22 butir amunisi.
Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Dewantara dan Syamtalira Bayu, Aceh
Utara. Baku tembak itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, aparat
menemukan satu bundel dokumen dan 193 lembar bendera milik GAM.
Panglima GAM
Sementara itu, Dansatgas Gakkum Tegak Rencong Aceh, Kombes Pol Sayed Husaini
melaporkan, seorang Wakil Panglima GAM Wilayah Batee atas nama Muzakkir bin
Daud berhasil ditangkap pasukan Brimob di kawasan Bandar Baru, Kecamatan
Sibolangit, Sumatera Utara.
Penangkapan tersebut dilakukan anggota Polsek Peusangan Kabupaten Bireun
yang dipimpin Bripka Suharto yang sengaja dikirim ke sana, karena
berdasarkan informasi dari masyarakat, tersangka sedang berada di sebuah
Bangalow di kawasan Bandar Baru.
Tiga Pria
Sebelumnya, Polda Sumut juga menangkap tiga pria yang diduga sebagai anggota
GAM. Dua di antaranya dikabarkan menjabat sebagai Panglima GAM Serdang
Bedagai, Muhammad Abu Zainal (27), dan Panglima GAM Labuhan Abu Ishak,
diciduk dari operasi penggerebekan di salah satu rumah di Deli Serdang,
Sumut. (AHS/147)
More information about the Marinir
mailing list